Globalisasi adalah suatu proses yang terjadi antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Akibat-akibat Globalisasi harus kita sikapi secara bijaksana. Kita harus waspada agar tidak terjerumus ke dalam dampak negatif globalisasi. Globalisasi yang kita terima harus kita seleksi secara cermat dengan mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya, yang kemudian kita sesuaikan dengan budaya dan kepribadian bangsa Indonesia.
Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh kita sebagai bangsa yang bermartabat dan memiliki jati diri yang luhur, di antaranya sebagai berikut:
1. Bersikap Moderat
Masyarakat yang
bersikap moderat adalah mereka yang tidak menolak dan tidak mendukung
globalisasi sepenuhnya. Masyarakat moderat berusaha mengambil sisi positif
globalisasi dan mencegah sisi negatif globalisasi. Orang yang moderat bersikap
kuat dan terbuka, serta bangga dengan identitas dirinya. la sadar akan dampak
globalisasi tetapi tetap berpegang teguh dengan identitas budayanya. Bahkan, ia
bisa memanfaatkan era
globalisasi untuk memperkenalkan budayanya kepada dunia.
Era globalisasi adalah era yang penuh
tantangan. Tantangannya berupa kuatnya pengaruh budaya Barat dan persaingan
yang tinggi. Jika kita mampu menghadapi tantangan itu, kita akan berhasil melalui
era globalisasi.
Pengaruh budaya barat yang buruk misalnya
sikap meterialistis, pergaulan bebas, individualisme, dan konsumtif. Budaya
tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dan kepribadian bangsa. Kita
harus membentengi diri dengan baik sehingga bisa membedakan pengaruh baik dan
buruk. Berikut ini langkah-langkahnya:
a. Mempertebal keimanan dan meningkatkan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan agama, kita dapat mengontrol dan
mengendalikan dampak negatif yang ditimbulkan globalisasi. Sejelek apa pun
pengaruh yang datang pada diri kita, apabila pertahanan kita kuat, kita tidak
akan terpengaruh.
b. Belajar dengan giat untuk menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat berperan maksimal dalam menjalani era
globalisasi. Selain itu, perlu mempelajari berbagai bahasa asing selain bahasa
daerah dan bahasa nasional.
c. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan sebaik mungkin. Pancasila sebagai
ideologi dan dasar negara Indonesia mutlak harus dipertahankan dan diwujudkan
secara benar. Nilai-nilai Pancasila harus mewarnai semua aspek kehidupan
bangsa.
d. Memperluas wawasan tentang globalisasi.
Misalnya dengan rajin membaca koran dan menyimak berita di televisi atau
internet. Banyak berita atau tulisan yang membahas globalisasi yang bisa
menjadi masukan wawasan kita.
3. Bersikap Selektif
Sikap yang paling penting pada era
globalisasi adalah selektif. Kita tidak menerima semua pengaruh dari luar
negeri secara apa adanya.Apa yang ada di luar negeri dianggap baik memberi
inspirasi untuk diterapkan di negara kita. Hal-hal yang diterapkan memang harus
sesuai dengan keadaan di Indonesia.
Sebagai bangsa Indonesia yang
berkepribadian Pancasila, kita harus mampu menyeleksi dampak-dampak negatif
dari globalisasi. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak
negatif globalisasi antara lain:
1. tidak meninggalkan nilai-nilai luhur
budaya bangsa,
2. menyeleksi budaya asing yang masuk ke
negara kita disesuaikan dengan budaya ketimuran,
3. tidak asal memakai produk luar negeri
apalagi jika produk-produk tersebut dapat dihasilkan di dalam negeri.
4. tetap mengikuti perkembangan informasi
dan teknologi agar kita bisa terus maju dan tidak tertinggal.
Era globalisasi yang penuh
kebebasan bisa menggeser rasa nasionalisme bangsa. Rasa cinta kepada negara,
budaya bangsa, dan produk-produk dalam negeri bisa berkurang. Jika ini terjadi,
kita sendiri yang mengalami kerugian. Oleh karena itu, kita harus memupuk
semangat cinta tanah air atau nasionalisme. Dalam menyikapi globalisasi, harus
dilandasi dengan nilai-nilai sebagai berikut :
a. perjuangan bangsa
Indonesia,
b. sikap dan perilaku cinta
tanah air,
c. wawasan dan kesadaran
bernegara,
Berikut adalah beberapa
contoh wujud dari sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi:
a. Melaksanakan nilai UUD
1945 dan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk memecah pengaruh
globalisasi.
b. Untuk menghadapi kehidupan
global yang nyata/semu, pendidikan diperlukan sebagai benteng dari pengaruh
negatif globalisasi.
c. Kesadaran warga negara
untuk bela negara dan memiliki pola pikir, sikap, serta perilaku cinta tanah
air berdasarkan Pancasila.
d. Menggunakan produk-produk
dalam negeri tidak bersifat konsumerisme, dan tidak mudah terpengaruh oleh
isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
e. Pola pikir yang cerdas,
logis dan kritis dalam menyeleksi globalisasi.
f. Peningkatan kualitas
manusia, yaitu:
1). manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
2). manusia yang berbudi
luhur,
3). manusia yang
berkepribadian,
4). manusia yang mandiri,
maju, tangguh, cerdas, kreatif, dan terampil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar